Skip to main content

APA SAJA LANGKAH LANGKAH MENULIS PUISI? (3)

Hai! Kita ketemu lagi. Kita lanjut lagi ya ngobrol tentang langkah langkah menulis puisi. Gimana, sudah mulai berpikir puitik, kan? Apakah Anda mungkin sudah menganggap ini juga sebagai salah satu cara menulis puisi yang baik dan benar? Ya...saya kira sejauh itu bisa memudahkan dalam Anda belajar menulis puisi, gak salah juga menyebutnya begitu. Untuk menguasai kemahiran dalam bidang profesi tertentu, memang dibutuhkan semacam jembatan keledai atau teknik elementer untuk mengantar ke kemahiran itu. Saya menyebut profesi, karena saya memang ingin Anda bukan hanya memiliki sekedar kemampuan menulis puisi. Tapi juga menjadikannya sebagai profesi. Dengan kata lain, saya ingin sekali, dengan langkah langkah menulis puisi ini, Anda menjadi seorang Penyair yang berintegritas dan mumpuni. Semoga.

Ayo ah kita lanjut ke langkah selanjutnya setelah berpikir puitik. Oya, sudah siap dengan secangkir kopi panas, sigaret dan penganan kan, untuk menemani ngobrol kita?...he he...

3. Bergulat dengan kata.


Kenapa harus bergulat dengan kata? Karena kata adalah segalanya dalam puisi. Kata adalah sebuah dunia. Kata adalah diri hidup dalam kehidupan dunianya itu sendiri. Dalam kata hidup dan bernafas imaji-imaji dan metafor-merafor. Dalam kata bersemayam makna-makna. Meski Sutardji Calzoum Bachri, salah seorang maestro Penyair kita,  pernah dengan gagah-nya ingin membebaskan makna dari kata, toh dia tidak bisa mempertahankan kredo-nya itu dengan istiqomah. Ia kembali lagi kemudian kepada kata. Lagi pula, bukankah membebaskan kata dari makna sama saja dengan mengosongkan sebuah rumah dari para penghuninya? Maka rumah pun akan segera menjadi rumah yang mati, tanpa ada hidup di dalamnya.

Semua berawal dari kata. Begitu ada ungkapan tentang awal penciptaan semesta ini. Itu menunjukkan betapa penting hidup kata dalam kehidupan manusia di dunia ini. Kata memberi nama pada semua benda atau realitas yang bisa dicerap oleh manusia. Dengan dan lewat kata, manusia bertumbuh eksistensi dan peradabannya. Begitulah, Tuhan pun telah mengajarkan kepada manusia lewat para Rasulnya tentang realitas di sebalik realitas yang dapat dicerap oleh indera-nya, dengan kata.

Nah, lalu bagaimana bergulat dengan kata itu? Saya tahu, Anda gak sabar menunggu. Itulah sikap antusias yang selalu saya suka dari Anda...he he..

Saya punya resep begini. Untuk melatih mengeksplor daya asosiasi kita terhadap kata, maka gunakanlah rumus: sebuah kata melahirkan seribu asosiasi. Tapi bukan berarti Anda harus mengeksplor seribu asosiasi dari tiap-tiap sebuah kata. Seribu hanya menunjukkan jumlah yang banyak. Tergantung kebutuhan Anda. Bisa lebih, atau bisa kurang dari seribu.

Bagaimana caranya? Beri contohnya dong. Lagi-lagi saya suka dengan rasa antusias Anda...he he...

Coba Anda siapkan kertas dan pena. Anda tuliskan sebuah kata. Misal, Anda ambil kata laut. Lalu tuliskanlah asosiasi-asosiasi kata dari kata laut itu. Misal, ombak, ikan-ikan predator, garam, pulau seribu, nelayan, Air Asia, Ibu menteri Susi Pujiastuti, nelayan, berpacaran sambil memancing di atas perahu, tsunami, dst. Mudah, kan? Lakukanlah dengan penuh rasa petualangan yang memberikan sensasi kenikmatan.

Bergulat dengan kata, esensinya sebetulnya adalah memperkaya persepsi kita terhadap segala hal. Kekayaan persepsi; itulah modal bagi seorang Penyairnoveliseseis, atau author. Maka untuk memperkaya persepsi kita adalah, sebagaimana computer harus didownload dan diinstal dengan banyak aplikasi, begitu pun otak kita; ia harus diisi dengan banyak informasi dan ilmu pengetahuan. Terutama tiga ilmu yang mutlak harus dimiliki: filsafatsosiologi dan psikologi. Tidak harus kita menjadi ahli dalam ketiga ilmu itu. Tapi setidaknya, kita memahami dasar-dasarnya yang umum.

Dan juga, banyaklah membaca karya-karya sastra, terutama puisi, dari Penyair-Penyair terbaik dan karya-karya terbaik mereka. Baik Penyair-Penyair negeri sendiri, maupun Penyair-Penyair dunia. Untuk Penyair-Penyair dunia, saya menyarankan, bacalah karya-karya Penyair-Penyair yang pernah meraih nobel sastra.

4. Mendedahkan kata-kata ke dalam tulisan. 


Sampailah kini kita kepada langkah yang terakhir. Bila Anda telah menafaskan kejujurankewajaran dan rendah hati dalam rutinitas keseharian Anda. Bila Anda telah berpikir puitik. Bila Anda telah bergulat dengan kata. Saatnya Anda mendedahkan kata-kata Anda ke dalam tulisan. Jujur, ini adalah langkah yang paling memberi kenikmatan emosionalpsikologikal dan spiritual bila kita sedang menulis puisi. Karena dalam proses ini, kita sesungguhnya sedang melakukan semacam katarsis (pelepasan) sesuatu idepersoalansuasana perasaan, atau respons kita terhadap suatu tantangan, yang selama ini mungkin memendam dan mengganggu ketenangan batin kita.

Nah, ayolah dedahkankanlah semua itu, idepersoalansuasana perasaan, atau respons terhadap suatu tantangan, bila batin Anda pun sedang memendam itu semua dan terganggu ketenangannya. Dedahkanlah ke dalam tulisan. Dedahkanlah dengan menulis puisi!

Apa dan bagaimana bentuk dan struktur puisi itu, kita obrolkan di obrolan berikutnya, ya...

Oke, sampe di sini dulu ya obrolan kita tentang langkah-langkah menulis puisi. Semoga Anda selalu diberkahi. Selamat menulis puisi!

Oya, habiskan dulu itu kopi dan penganannya... :-)




Comments

Popular posts from this blog

PUISI PENYAIR PERAIH NOBEL GABRIELA MISTRAL

Teman Teman, kali ini untuk memperkaya warna  apresiasi puisi  kita, saya akan sajikan puisi karya Penyair  peraih   Nobel Sastra,  Gabriela Mistral .  Dengan nama asli Lucia Godoy Alcayaga, ia dilahirkan tahun 1889 di Vicuna, Chile. Sebagai Penyair, puisi-puisinya sangat digemari dan berpengaruh luas di negerinya Chile, juga di Amerika latin. Ia juga diketahui pernah menjadi mentor bagi Penyair besar Chile lainnya yang juga meraih  Nobel Sastra , Pablo Neruda, di masa-masa awal kepenyairan Neruda. Bakatnya yang cemerlang sebagai Penyair mulai kelihatan dalam kumpulan puisi pertamanya  Soneto de la Muente (1914),  tetapi ia mulai dikenal luas lewat kumpulan puisi  Desolacion (1922) . Kumpulan ini memuat puisi-puisinya yang terbaik, dengan tema utama cinta dan hilangnya cinta, yang ditulisnya dengan kesederhanaan pedusunan. Sebagaimana dijalani oleh beberapa  Penyair Amerika latin , ia pun menjalani profesi sebagai diplomat selama hidupnya, yakni pernah menjabat sebagai konsul di

APRESIASI PUISI BIOGRAFI

Teman Teman, kembali untuk lebih menambah warna apresiasi puisi kita, saya akan menyajikan kepada Anda puisi karya saya GENESIS . Puisi ini boleh dimasukkan ke dalam genre puisi biografi . Sebab isinya tentang biografi manusia secara antropologis. Di dalam puisi ini bisa kita lihat perjalanan puitik evolutif kejadian manusia, di dalam rentang panjang sejarahnya, dalam keanekaragaman ras dan etnik serta warna kulit, yang disebabkan oleh keadaan cuaca dan iklim serta kondisi bumi yang mereka tinggali. Selamat bertamasya puitik dan selamat menikmati. GENESIS sajak: enes Lima belas matahari Dan sebelas purnama bulan Berenang-renang di dalam kolam Ingin  menyelami dasar lautan Di atas bumi Malam dan siang Limpahan cahaya lima belas matahari                   Dan sebelas purnama bulan Mengalunkan bayang-bayang sunyi Di bawah sinar gemilang keagungan Dan cahaya pun jatuh Di atas salju Di atas terik dan hujan Di atas gurun dan hutan-hutan

PUISI CINTA VALENTINE DAY

Teman Teman, untuk memperkaya warna apresiasi puisi kita, kembali akan saya sajikan ke hadapan Anda puisi karya saya. Kali ini puisi naratif yang lebih prosais , PUISI CINTA DI WINA. Melihat gaya, isi dan suasananya, puisi ini bisa dimasukkan ke dalam genre puisi cinta romantic . Puisi tentang perasaan romantis sepasang kekasih. Saya kira, sepertinya puisi ini sangat cocok untuk dibaca di bulan kasih-sayang atau valentine day's month ini. Selamat menikmati. PUISI CINTA DI WINA oleh : enes. Malam ini, kami bercinta lagi untuk kesekian kali di kamar hotel AMBASSADOR WIEN di Wina Austria. Dari jendela kamar lantai tujuh tempat kami menginap ini, aku melihat serpihan-serpihan lembut salju bagai kapas-kapas putih berjatuhan dari langit. Dingin menggigit. Tapi tak kami nyalakan tungku. Tubuh dan ruh kami sudah saling menghangati lebih dari sekedar tungku. Kami sepasang kekasih, Penyair dari dua negeri berbeda. Aku dari Indonesia, dia dari China. Kami di