Skip to main content

APRESIASI PUISI RELIGIUS



Teman Teman, kembali untuk lebih memberi warna pada apresiasi puisi kita, akan saya sajikan kepada Anda puisi karya saya. Kali ini saya sajikan puisi religius saya, atau sebetulnya menilik isinya, puisi saya ini bisa juga disebut puisi sosio-histori-politik-religius, berjudul GAZA Oh...GAZA. Selamat bertualang imaji dan menikmati.




GAZA OH GAZA
Sajak : enes.

Aku mencari-cari pohon zaitun dan thin
Ketika mengenangmu wahai Gaza
Di tanahmu tapak-tapak kaki para Nabi
Dan orang-orang suci
        Kebanggaan dunia Timur
Pernah menjejakmu
Dan sabda mereka
              Kekal di dinding-dinding kotamu

Aku mencari-carimu wahai Gaza
Di antara garis peta sejarah
Dan lintasan waktu yang menderu

Aku tahu,
Meliputi dirimu dari kota tua Yerusalem
Umar Khatab dan Salahudin pernah membebaskanmu
Para pemuka pengikut Isa bersetuju
Tapi tidak untuk para anak cucu Yakub
Di dinding ratapan mereka abadikan keyakinan
Akan nubuwat tanah yang dijanjikan
Bagi Musa dan keturunan

Dari kabar suci yang telah dituliskan
Aku menyusuri tanah pertemuan dua laut
Khidir menjemput
Dan Musa diajarkan
Tentang ilmu kesabaran 
Dan tahu yang gagal dipahamkan

Hanya Tuhan yang tahu,
Kepada siapa kebenaran Dia titipkan
Tapi membunuhi orang tua, wanita dan anak-anak
Jelas bukanlah keinginan Tuhan!
Di Gaza, Tuhan telah mereka hinakan!

Gaza,
Bersama kuntum-kuntum mawar puteramu
Yang dibinasakan
Dan ruh para syuhadamu yang terbang ke langit
Di rentangan malam seribu bulan ini
Kuisakan doaku...


Tangerang, 20 Juli 2014. 


Comments

Popular posts from this blog

PUISI PENYAIR PERAIH NOBEL GABRIELA MISTRAL

Teman Teman, kali ini untuk memperkaya warna  apresiasi puisi  kita, saya akan sajikan puisi karya Penyair  peraih   Nobel Sastra,  Gabriela Mistral .  Dengan nama asli Lucia Godoy Alcayaga, ia dilahirkan tahun 1889 di Vicuna, Chile. Sebagai Penyair, puisi-puisinya sangat digemari dan berpengaruh luas di negerinya Chile, juga di Amerika latin. Ia juga diketahui pernah menjadi mentor bagi Penyair besar Chile lainnya yang juga meraih  Nobel Sastra , Pablo Neruda, di masa-masa awal kepenyairan Neruda. Bakatnya yang cemerlang sebagai Penyair mulai kelihatan dalam kumpulan puisi pertamanya  Soneto de la Muente (1914),  tetapi ia mulai dikenal luas lewat kumpulan puisi  Desolacion (1922) . Kumpulan ini memuat puisi-puisinya yang terbaik, dengan tema utama cinta dan hilangnya cinta, yang ditulisnya dengan kesederhanaan pedusunan. Sebagaimana dijalani oleh beberapa  Penyair Amerika latin , ia pun menjalani profesi sebagai diplomat selama hidupnya, yakni pernah menjabat sebagai konsul di

APRESIASI PUISI BIOGRAFI

Teman Teman, kembali untuk lebih menambah warna apresiasi puisi kita, saya akan menyajikan kepada Anda puisi karya saya GENESIS . Puisi ini boleh dimasukkan ke dalam genre puisi biografi . Sebab isinya tentang biografi manusia secara antropologis. Di dalam puisi ini bisa kita lihat perjalanan puitik evolutif kejadian manusia, di dalam rentang panjang sejarahnya, dalam keanekaragaman ras dan etnik serta warna kulit, yang disebabkan oleh keadaan cuaca dan iklim serta kondisi bumi yang mereka tinggali. Selamat bertamasya puitik dan selamat menikmati. GENESIS sajak: enes Lima belas matahari Dan sebelas purnama bulan Berenang-renang di dalam kolam Ingin  menyelami dasar lautan Di atas bumi Malam dan siang Limpahan cahaya lima belas matahari                   Dan sebelas purnama bulan Mengalunkan bayang-bayang sunyi Di bawah sinar gemilang keagungan Dan cahaya pun jatuh Di atas salju Di atas terik dan hujan Di atas gurun dan hutan-hutan

PUISI CINTA VALENTINE DAY

Teman Teman, untuk memperkaya warna apresiasi puisi kita, kembali akan saya sajikan ke hadapan Anda puisi karya saya. Kali ini puisi naratif yang lebih prosais , PUISI CINTA DI WINA. Melihat gaya, isi dan suasananya, puisi ini bisa dimasukkan ke dalam genre puisi cinta romantic . Puisi tentang perasaan romantis sepasang kekasih. Saya kira, sepertinya puisi ini sangat cocok untuk dibaca di bulan kasih-sayang atau valentine day's month ini. Selamat menikmati. PUISI CINTA DI WINA oleh : enes. Malam ini, kami bercinta lagi untuk kesekian kali di kamar hotel AMBASSADOR WIEN di Wina Austria. Dari jendela kamar lantai tujuh tempat kami menginap ini, aku melihat serpihan-serpihan lembut salju bagai kapas-kapas putih berjatuhan dari langit. Dingin menggigit. Tapi tak kami nyalakan tungku. Tubuh dan ruh kami sudah saling menghangati lebih dari sekedar tungku. Kami sepasang kekasih, Penyair dari dua negeri berbeda. Aku dari Indonesia, dia dari China. Kami di